Kamis, 31 Januari 2019

Beragam Jenis Coffe di Tawarkan Starbuch Yang Sedang Naik Daun

Miliarder Howard Schultz, Pemilik Starbucks, semakin gerah gara-gara kritikan atas kekayaannya. Ini berlangsung lantaran mulai muncul sangkaan tak enak berkaitan cita-citanya jadi presiden Amerika Serikat (AS) .
Antara lainnya ialah kenyataan kalau Schultz ialah seseorang miliarder. Itu diperkirakan membuat tak mendalami kehidupan keseharian warga biasanya. Dia juga angkat bicara serta menjelaskan kehidupannya malah adalah " American Dream " .
" Saya dikritik lantaran seseorang miliarder. Mari kita bicarakan itu. Saya mengusahakan sendiri . . . Saya memikir demikian mimpi orang Amerika, inspirasi Amerika, " papar Schultz di MSNBC.
Dia juga menuturkan segudang prestasi yg diraihnya saat jadi bos Starbucks. Salah satunya ialah agunan kesehatan, pemberian saham, serta ongkos kuliah gratis.
" Serta Elizabeth Warren (senator Partai Demokrat) pingin mengkritik saya lantaran sukses? " pungkasnya. Warren pernah sama sama sindir dengan Schultz tentang soal pajak miliarder. Bekas CEO Starbucks ini memandang wawasan Warren memiliki bau sosialisme.
Perihal partai, Schultz mengatakan bukan anggota Partai Demokrat atau Partai Republik. Dia yakin mode perekonomian AS butuh dirombak.
Menurut Forbes, kekayaan terbaru bekas bos Starbucks ini raih USD 3, 4 miliar atau Rp 47, 7 triliun (USD 1 = Rp 14. 032) . Ini membuat Schultz jadi miliarder lainnya yg pingin maju jadi presiden selesai Donald Trump.
Miliarder Tolak Saran Senator AS Naikkan Pajak Orang Kaya
Senator Elizabeth Warren dari Massachusetts, Amerika Serikat (AS) , mengungkap ide meningkatkan pajak beberapa miliarder beberapa 3 %. Nama ide Warren ialah " Ultra-Millionaire Tax " .
Diterangkan Market Watch, proposal Warren ialah meningkatkan pajak sebesar 2 % untuk penduduk AS yg hartanya diatas USD 50 juta.
Jikalau harta mereka diatas USD 1 miliar, karena itu pajak makin bertambah 3 %. Miliarder seperti Bill Gates serta Warren Buffett juga mesti membayar tambah banyak uang untuk pajak.
Baca juga : harga asbes
                     harga genteng metal
Kasusnya ialah, kekayaan versus pajak Warren cuma mengkalkulasi harta seluruh, sesaat banyak miliarder miliki harta menurut saham yg mereka punya, hingga muncul pertanyaan bagaimana beberapa miliarder mesti membayar pajak ini.
Salah satunya miliarder paling kaya AS, Michael Bloomberg, menentang ide ini serta menyebutkan peluang ide itu tak konstitusional. Penolakan juga hadir dari bekas CEO Starbucks Howard Schultz yg menyebutkan Warren semata-mata mencari perhatian.
" Disaat saya memandang Elizabeth Warren tampil dengan ide konyol mengimbuhkan pajak orang kaya sejumlah 2 % sebab itu bikin headline . . . itu ialah tindakan yg ngawur, " tutur Schultz terhadap NPR.
Warren menanggapi tenang kritikan dua miliarder itu. " Ada kembali miliarder yg memikir beberapa miliarder harusnya tak membayar tambah banyak pajak. Gak mengagetkan, akan tetapi tersebut trik kita membuat hari esok negeri ini, " pungkasnya.
Jika ide pajak miliarder resmi, keseluruhan uang yg dapat disatukan dalam 10 tahun atas ide pajaknya ialah USD 2, 75 triliun (Rp 38, 8 ribu triliun) . Warren juga telah sah mencalonkan diri jadi calon Presiden AS dari Partai Demokrat untuk tahun 2020.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar