Kamis, 29 Agustus 2019

Pengamat ekonomi Ikut Andil Bicara Dalam Pembanguna Rumah MBR

Kementerian Pekerjaan Umum serta Perumahan Rakyat (PUPR) bakal lakukan revisi Ketetapan Menteri (Permen) PUPR Nomer 403 Tahun 2002 perihal Petunjuk Tehnis Pembangunan Rumah Simpel Sehat untuk menambah kwalitas rumah buat Penduduk Berpendapatan Rendah (MBR) .
Pergantian aturan itu sudah diketahui oleh faksi pengembang, serta direncanakan agar bisa selekasnya selesai pada tahun ini.
Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid menyampaikan, ada banyak point yang bakal dirubah supaya peraturan itu bisa buat perlindungan costumer tapi tidak memberikan kerugian pelaku bisnis di bagian perumahan.
Point-nya sesungguhnya udah semua setuju. Perumpamaannya kwalitas. Semangatnya merupakan lakukan revisi itu menambah kwalitas, jika kita buat perlindungan costumer. Setelah itu tidak juga memberikan kerugian beberapa businessman, pengembang, " tutur ia di Jakarta, Kamis (29/8/2019) .
Penambahan kwalitas yang disebut, dia memasukkan, ialah supaya rumah MBR dapat sesuai sama standard tehnis yang ada juga tahan gempa. " Tujuannya bila kita gempa 8. 0 nilai Richter itu masih aman, " sambungnya.
Khalawi juga mengatakan, pemerintah sudah berkomunikasi dengan faksi pengembang serta memperoleh kesepakatan untuk lakukan revisi Permen 403/2002. Sasarannya, perbaikan peraturan dapat selesai serta dikeluarkan pada 2019 ini.
Ia mengungkapkan, memang masih ada banyak pengembang yang membicarakan berkaitan batasan area rumah. Tapi, dia mengaitkan semua udah setuju.
" Pada prinsipnya udah sesuai sama. Cuma permasalahan luasan saja, lantaran kita luasan maksimum 200 (m2) . Ada yang meminta 150 (m2) saja.
Keperluan bakal rumah yang dapat terjangkau setiap hari makin tambah. Di satu segi, pemain yang terdorong untuk meningkatkan rumah buat Penduduk Berpendapatan Rendah (MBR) relatif masih didominasi pengembang swasta.
Untuk itu Menteri Tubuh Usaha Punya Negara (BUMN) , Rini Soemarno, mengarahkan perseroan BUMN yang bergerak di bagian property untuk turut menyuport program Satu Juta Rumah melalui persediaan rumah murah.
“Sesuai petunjuk, pengembang BUMN saat ini diperintah sediakan minimal 25% rumah buat MBR di satu daerah project. Bahkan juga harga jualnya harus dibandrol lebih rendah ketimbang keputusan harga dari Pemerintah. Idenya kami (ADHI) bakal mendatangkan apartemen MBR, harga bahan bangunan pada harga kurang dari Rp200 juta, ” kata Budi Saddewa Soediro, Direktur Operasi PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
Rumah vertikal buat MBR yang didatangkan ADHI idenya bakal ada di LRT City Jaticempaka – Gateway Park sekitar 2 tower, di LRT City Ciracas – Urban Signature (2 tower) , serta LRT City Bekasi Timur – Eastern Green (4 tower) .
“Meski demikian, kami memang mengharapkan menyasar end-user. Tapi dari pengalaman awalnya, 60% konsumen dari golongan investor terus diperlukan buat cashflow yang baik untuk peningkatan project, ” tuturnya kala dijumpai Rumah. com.
End-user sendiri, menurut Budi, umumnya akan tertarik untuk beli di saat satu project utamanya apartemen sudah ada hampir selesai. “Namun yang mengagetkan, di Gateway Park waktu ini telah banyak keluarga muda yang minat beli untuk ditempati. Bahkan juga mereka udah kerjakan NUP.
Mengingat harga area yang udah terlalu tinggi, ADHI mengaku jika jumlah untuk MBR nanti tidak sekitar unit-unit komersial. Didapati harga apartemen per mtr. persegi seperti di daerah Jaticempaka, Bekasi sendiri udah di atas Rp10 juta. Lebih kalau tempatnya bersisihan dengan stasiun Light Rapid Transit (LRT) .
Ingin mencari property dekat LRT? Click serta mencari daftar pilihannya pada harga dimulai dari Rp500 Juta!
“Kenaikan apartemen di daerah kurang lebih stasiun LRT termasuk cepat. Kurang lebih bulan Juli, unit apartemen jenis studio di Gateway Park masih dilepaskan Rp15 juta per m2, saat ini udah naik jadi Rp17 juta. Harga ini memang tambah tinggi ketimbang bursa pasaran lantaran kami miliki rancangan serta akses lebih baik, ” jelas Proyek Manajer Properti LRT City Jaticempaka–Gateway Park, Ibnu Mahmud Junaidi.
LRT City Jaticempaka – Gateway Park diciptakan dengan rancangan Transit Oriented Development, adalah peningkatan kota dengan gabungan pendekatan compact, connect, transit, densify, shift, cycle, walk, mix dan mengadaptasi tata area kombinasi (mixed use) untuk mengoptimalkan pemakaian angkutan massal LRT.
Diciptakan di atas area seluas 5, 9 Ha, project rumah itu bakal menelan investasi sebesar Rp1, 9 T. Pemasarannya udah dikerjakan semenjak Juli tempo hari, dengan catatan sudah terjual 90% dari tower pertama.
Source : bloghargamaterial.com